Jumat, 07 Oktober 2011

eLje.BLOG'S: afiksasi pembentukan nomina

eLje.BLOG'S: afiksasi pembentukan nomina: AFIKSASI: PEMBENTUKAN NOMINA Pembentukan dengan afiksasi ini ada yang di bentuk langsung dari akar, tetapi sebagaian besar di bentuk dar...

eLje.BLOG'S: Pengaruh perpustakaan sekolah terhadap mutu pendid...

eLje.BLOG'S: Pengaruh perpustakaan sekolah terhadap mutu pendid...: BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang dan mengalami kemajuan, sesuai dengan perkembang...

Kamis, 06 Oktober 2011

ketrampilan bertanya










PROFESI KEPENDIDIKAN
KETERAMPILAN BERTANYA






                                                                                                                     
NAMA                    : HALIMAH
NIM                        : 2010.II.I.0072
SEMESTER           : II
JURUSAN              : FPBS
KELAS                   : IIC


IKIP PGRI DENPASAR
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
     Mengajar bukanlah hamnya menyampaikan materi pelajaran saja, akan tetapi merupakan pekerjaan yang bertujuan dan bersifat kompleks. Oleh karena itu dalam pelaksanaannya, diperlukan sejumlah keterampilan khusus yang didasarkan pada konsep dan ilmu pengetahuan yang spesifik. Artinya, setiap keputasna dalam melaksanankan aktivitas mengajar bukanlah didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan subjektif atau tugas yang dapat dilakukan sekehendak hati, tetapi didasarkan kepada suatu pertimbangan berdasarkan keilmuan tertentu, sehingga apa yang dilakukan guru dalam mengajar dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
Guru hendaknya mampu mengelola kelas sebagai lingkunagn belajar serta merupakan aspek dari lingkungan sekolah yang perlu diorganisasi. Lingkungan ini diatur dan diawasi agar kegiatan-kegiatan belajar terarah kepada tujuan-tujuan pendidikan. Pengawasan terhadap belajar lingkungan itu turut mennetukan sejauh mana lingkungan tersebut menjadi lingkungan belajar yang baik. Lingkunagn yang baik adalah lingkunagn yang bersifat menantang dan merangsang siswa untuk belajar, memberiakn rasa aman dan kepuasan dalam mencapai tujuan.
Kualitas dan kuantitas belajar siswa di dalam kelas tergantung pada banyak factor, antara lain ialah guru, hubungan pribadi antara siswa didalam kelas, serta kondisi umum dan suasana di dalam kelas.
Sebagai manajer guru bertanggung jawab memelihara lingkunagn fisik kelasnya agar senantiasa menyenangkan untuk belajar dan mengarahkan atau membimbing proses-proses intelektual di dalam kelasnya. Dengan demikian guru tidak hanya memungkinkan siswa belajar, tetapi juga mengembangkan kebiasaan bekerja dan belajar secara efektif dikalangan siswa. Sebagai pengajar ia pun harus membantu perkembangan anak didik untuk dapat menirima, memahami, serta menguasai ilmu penegtahuan. Untuk itu guru hendaknya mampu memotivasi siswa untuk senantiasa belajar dalam berbagai kesempatan. Akhirnya seorang guru dapat memainkan perannya sebagai pengajar dengan baik bila ia menguasai dn mampu melaksanakan keterampilan-keterampilan mengajar. Oeh karena itu, untuk menjadi seorang guru yang professional diperlukan latar belakang yang sesuai, yaitu latar belakang kependidikan keguruan.
B. Tujuan Penulisan
     Memberikan informasi kepada para pembaca, bahwa guru harus memiliki keterampilan bertanya karena keterampilan ini sangat membantu siswa untuk membangkitkan miat dan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu masalah yang sedang dihadapi atau dibicarakan.

























BAB II
PEMBAHASAN


A.Pengertian Bertanya
Brown, dalam Hasibuan (1994) menyatakan bahwa bertanya adalah setiap pernyataan yang mengkaji atau menciptakan ilmu pada diri siswa. Cara untuk mengajukan pertanyaan yang berpengaruh positif bagi kegiatan belajar siswa merupakan suatu hal yang tidak mudah. Oleh sebab itu, seorang guru hendaklah berusaha agar memahami dan menguasai penggunaan keterampilan bertanya.
     Ketermapilan bertanya dibedakan atas keterampialn mengajar bertanya tingkat dasar dan keterampilan mengajar bertanya tingkat lanjut. Keterampilan bertanya tingkat dasar mempunayi komponen dasar yang perlu diterapkan dlam mengajukan segala jenis pertanyaan. Keterampialn bertanya tingkat lanjut mmerupakan lanjutan dari keterampilan bertanya dasar dan berfungsi untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa dan mendorong mereka agar dapat mengambil inisitif sendiri.
Teknik Keterampilan Bertanya
     Teknik bertanya adalah sejumlah cara yang di gunakan oleh kita sebagai guru untuk memajukan pertanyaan kepada peserta didik nya dengan memperhatikan karakteristik dan latar belakang peserta didik.
Jenis-jenis pertanyaan
Pertanyaan yang di berikan kepada peserta didik akan menentukan proses berfikir, namun proses berfikir itu dapat bertingkat-tingkat. Ada pertanyaan yang membutuhakan proses berfikir tinggiu, dan ada pula yang rendah.
Pertanyaan yang baik dibagi menjadi 3 jenis, yaitu: pertanyaan menurut maksudnya, pertanyaan menurut luas dan sempitnya sasaran dan pertanyaan menurut Taksonomi Bloom
1. Pertanyaan menurut maksudnya, terdiri dari :
- Pertanyaan permintaan ( compliance question) adalah pertanyaan yang mengharapkan peserta didik mematuhi perintah yang diucapkan dalam bentuk pernyataan.
- Pertanyaan retoris (rhetorical question) adalah pertanyaan yang tidak menghendaki jawaban, tetapi dijawab sendiri oleh guru, dengan maksud hanya menyampaikan informasi kepada peserta didiknya.
- Pertanyaan mengarahkan atau menuntun (prompting question) adalah pertanyaan yang bermaksud memberi arah atau menuntun peserta didik sehingga dapat menemukan sendiri jawaban atas pertanyaan yang diajukan kepadanya. Pertanyaan ini diperlukan jika guru ingin agar peserta didiknya memperhatikan dengan seksama bagian-bagian tertentu atau pokok inti dari bahan yang disajikannya.
- Pertanyaan menggali (probing question) adalah pertanyaan lajutan yang dapat mendorong peserta didik untuk lebih mendalami jawaban atas pertanyaan yang diajukan sebelumnya. Jenis pertanyaan ini dimaksudkan untuk mendorong peserta didik meningkatkan kuantitas dan kualitas jawaban yang diberikan.
2. Pertanyaan menurut Luas dan Sempitnya Sasaran, terdiri dari :
- Pertanyaan menurut sempitnya sasaran yaitu pertanyaan yang membutuhkan jawaban yang tertutup dan biasanya kunci jawabannya sudah tersedia. Jenis pertanyaan ini terdiri dari :
Pertanyaan sempit informasi yaitu pertanyaan yang menuntut peserta didik mengingat atau menghafal
Pertanyaan tentang sejumlah informasi yaitu pertanyaan yang senantiasa digunakan di dalam masyarakat secara hafalan di luar kepala.
Pertanyaan sempit memusat yaitu pertanyaan yang menuntut peserta didik mengembangkan idea atau jawabannya dengan cara menuntunnya melalui petunjuk tertentu.
- Pertanyaan menurut luasnya sasaran yaitu pertanyaan yang menghendaki jawaban yang lebih satu kali, karena belum mempunyai jawaban khusus, sehingga diharapkan jawaban yang sifatnya terbuka. Jenis pertanyaan ini terdiri dari :
Pertanyaan luas terbuka yaitu pertanyaan yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mencari jawaban menurut cara dan gaya masing-masing.
Pertanyaan luas menilai yaitu pertanyaan yang meminta peserta didik mengadakan penilaian terhadap aspek kognitif maupun afektif. Pertanyaan ini akan lebih efektif, jika yang dikehendaki adalah penilaian tentang kemampuan peserta didik merumuskan pendapat, menentukan sikap, atau tukar-menukar / pendapat / pengalaman / perasaan terhadap suatu isu yang dikemukakan
3. Pertanyaan menurut Taksonomi Bloom
1.Pertanyaan pengetahuan (recall question)
merupakan pertanyaan yang menutut peserta didik untuk mengingat dan mengatakan kembali fakta-fakta yang telah dipelajari (hafalan). Kata –kata yang sering digunakan seperti: siapa, apa, dimana, dan bilamana.
Contoh: siapa presiden Indonesia sekarang?
2. pertanyaan pemahaman (comprehension question)
merupakan pertanyaan yang menuntut jawaban peserta didik untuk menafsirkan informasi.
Contoh: * jelaskanlah menurut kata-katamu semdiri tenteng proses pembuatan tempe.
* bandingkanlah antara transmigran local dengan transmigran spontan.
3. pertanyaan penerapan
merupakan pertanyaan yang menuntut peserta didik untuk menuetut memberikan jawaban tunggal yang bnar dengan cara menerapkan pengetahuan, informasi, rumu-rumus, aturan-aturan yang telah diterima. Kata-kata yang biasa dipakai dalam pertanyaan ini seprti: golongkanlah, berilah contoh, buatlah, dll.
Contoh: berilah contoh pengamalan sila ke IV pancasila!
4. pertanyaan analisa
merupakan pertanyaan yang menuntut peserta didik untuk berfikirlebih kritis dan dalam. Pertanyaan jenis ini biasanya dilakukan untuk mengidentifikasi, mempertimbangkan, menganalisis dan sebagainya.
a. Contoh mengidentifikasi
Mengapa benyak orang desa pergi kekota?
b. Contoh menganalisa
Kehidupan didesa lebih tenang dibandingkan dengan kehidupan dikota, dapatkah kamu mencari bukti-bukti.
5. pertanyaan sintesa
merupakan pertanyaan yang menuntut peserta didik untuk mengembangkan daya kreasiya. Seperti:
a. membuat ramalan
Contohnya: apa yang terjadi bila hutan terus ditebangi?
b. Memecahkan masalah berdasarkan imajinasinya.
Contohnya: apa tindak lanjut dari……….
6. pertanyaan evaluasi
merupakan pertanyaan yang menghendaki jawaban peserta didik dengan cara memberi penilain atau pandangannya terhada suatu peristiwa atau kejadian.
Tujuan Keterampilan Bertanya
a.       Untuk meningkatkan perhatian dan rasa ingin tahu siswa pada topic
b.      Memfokuskan perhatian pada suatu konsep masalah tertentu
c.       Mengembangkan belajar secara aktif
d.      Menstimulasi siswa untuk bertanya pada diri sendiri dan pada orang lain
e.       Menstruktur suatu tugas sedemikian rupa,sehingga siswa akan belajar secara maksimal
f.       Mendiagnosis kesulitan belajar siswa
g.      Mengembangkan kemampuan berfikir siswa
h.       Memberi kesempatan siswa untuk mengasimilasi dan merefleksi informasi
i.        Memberi kesempatan siswa untuk belajar sendiri melalui diskusi
j.        Mengembangkan refleksi dan komentar siswa terhadap respon siswa lain maupun guru
Tujuan Guru Mengajukan Pertanyaan
1.      Memberikan batu loncatan (apersepsi) sebelum memasuki pokok bahasan baru, “ mengenai apa yang telah diketahui peserta didik tentang pokok bahasan yang diajarkan”
2.      Memusatkan perhatian peserta didik pada pokok bahasan yang disajikan.
3.       Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu peserta didik pada pokok bahasan yang diajarkan.
4.       Mengenal kesulitan-kesulitan yang dihadapi peserta didik dalam menerima pelajaran.
5.       Mengembangkan cara belajar siswa aktif.
6.       Memberikan rangsangan pada para peserta didik agar mereka berpikir kritis dan kreatif.
7.       Mendorong peserta didik untuk mengemukan pendapat.
8.       Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memecahkan masalah.
9.       Menberikan peserta didik untuk mengasimilasikan informasi.
10.   Untuk meninjau kembali apa yang dijelaskan guru.
11.   Menguji dan mengukur hasil belajar peserta didik dalam melaksanakan tugas
Keterampilan bertanya inbi mutlak harus di kuasai oleh guru baik itu guru pemula maupum guru professional karena dengan mengajukan pertanyaan baik guru maupun siswa akan mendapatkan umpan balik dari materi serta juga dapat mengunggah perhatian siswa atau peserta didik.
Manfaat Keretampilan Bertanya
1.      Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu terhadap pokok bahasan
2.      Memusatkan perhatian
3.      Mengembangkan SCL (Studen Center Learning)
4.      Menarik siswa dalam pokok pembicaraan
5.      Mengembangkan cara belajar siswa aktif
6.      Mengetahui kesulitan belajar siswa
7.      Memotifasi siswa mengeluarkan pendapat
8.      Mengukur hasil belajar siswa.


Kriteria- criteria khusus dalam pertanyaan
a.       Jelas
b.      Informasi yang lengkap
c.       Terfokus pada satu masalah
d.      Berikan waktu yang cukup
e.       Sebarkan terlebih dahulu pertanyaan kepada seluruh siswa
f.       Berikan respon yang menyenangkan sesegera mungkin
g.      Tuntunlah jawaban siswa sampai ia menemukan jawaban sendiri



















BAB III
KOMPONEN
KETERAMPILAN BERTANYA

Komponen keterampilan bertanya
Keterampialn bertanya di bedakan menjadi 2 macam: yaitu. Keterampilan bertanya dasar dan keterampilan bertanya lanjut.
1.      Keterampilah Bertanya Dasar
            Keterampilan bertanya dasar mempunyai beberapa komponen yang perlu di terapkan dalam mengajukan segala jenis pertanyaan.
Komponen bertanya dasar. Mencakup:
a.       Pertanyaan yang jelas dan singkat
Pertanyaan perlu di susun secara jelas dan singkat, serta harus memperhitungakan kemampuan berfikir dan berpendaharaan yang di kuasai peserta didik. Usahakan jangan sampai peserta didik tidak dapat menjawab pertanyaan, harus karena tidak mengerti maksud yang di ajukan atau karena pertanyaan yang panjang dan berbelit-belit. Misalkan;
1.      Anak-anak, diantara kalian yang ada sekarang, siapa yang sikat gigi pagi dahulu..?
2.      Anak-anak, siapa yang tadi pagi tidak menyikat gigi..?
Pertanyaan pertama bisa menyulitkan peserta didik, karena terlalu berbelit, dan banyak kata atau kalimat yang di ulang, sedangkan pertanyaan ke dua lebih sederhana, jelas tetapi maksudnya sama.
b.      Memberi acuan
Dalam penbelajaran dikelas, sebelum mengajukan pertanyaan, mungkin guru perlu memberikan acuan berupa pertanyaan atau penjelasan singkatberisi informasi yang sesuai dengan jawaban yang di harapkan. Melalui acuan ini dimungkinkan peserta didik mengolah informasi untuk menemukan jawaban yang tepat, misalnya;
Binatang ada yang hidup di darat.air. dan di udara, coba kamu berikan contoh binatang yang ada di udara?
c.       Memusatkan perhatian
Pemusatan dapat di kerjakan dengan memberikan pertanyaan yang luas atau terbuka yang kemudian mengubahnya menjadi pertanyaan yang sempit, misalkan:
1.      Binatang apakah yang hidup di udara
Jawabannya bisa bermacam-macam
Pertanyaan tersebut bisa di pusatkan sebagai berikut:
2.      Binatang apakah yang hidup di udara tetapi kalau siang bergelantungan di pohon?
d.      Memberikan Giliran. Dan Penyebaran Pertanyaan
Untuk melibatkan peserta didik semaksimal mungkin dalam penbelajaran, guru perlu memberikan giliran dalam menjawab pertanyaan. Pemberian giliran pertanyaan,selain untuk melibatkan peserta didik secara maksimal dalam pembelajaran, juga untuk menumbuhkan keberanian peserta didik, serta menciptakan iklim pembelajaran yang menyenangkan. Pemberian giliran dalam menjawab pertanyaan ini tidak harus selesai dalam satu kali pertemuan. Pelaksanaan nya dipadukan dengan teknik penyebaran pertanyaan.
Terdapat perbedaan antara pemberian giliran dengan penyebaran. Pemberian giliran adalah satu soal di jawab secara bergiliran oleh beberapa orang peserta didik, sedangkan penyebaran adalah beberapa pertanyaan yang berbeda disebarkan secara bergiliran dan di jawab oleh peserta didik yang berbeda.
e.       Pemberi Kesempatan Berfikir
Kesempatan berfikir di perlukan agar peserta didik dapat merumuskan dan menyusun jawabannya. Jangan sekali-kali mengajukan pertanyaan dengan terlebih dahulu menunjuk peserta didik yang harus menjawabnya. Hal tersebut, selain yang ditunjuk tidak memiliki kesempatan berfikir, peserta didik yang lain bisa jadi tidak memperhatikan, karena mereka sudah tahu siapa yang harus menjawab pertanyaan yang diajukan.
f.       Pemberian Tuntutan
Dalam menjawab pertanyaan, mungkin peserta didik tidak selalu dapat memberikan jawaban yang tepat, dalam hal ini strategi pemberian tuntutan perku di kerjakan. Strategi itu meliputi pengungkapan pertanyaan yang lebih sederhana, atau mengulangi penjelasan-penjelasan sebelumnya.

2.Keterampilan Bertanya Lanjut
         Keterampilan bertanya lanjut adalah kecakapan untuk menyampaikan pertanyaan lanjutan dari pertanyaan dasar dengan maksud untuk meningkatkan kemampuan berfikir secara kritis, analisis, dan komporehensip dari peserta didik.
4 keterapilan bertanya lanjutan yang perlu dikuasai guru, meliputi;
a.       Pengubahan Tuntunan Kongnitif
pertanyaan yang diajukan dapat menundang proses mental yang berbeda-beda, tergantung pada guru dalam mengajukan pertanyaan, ganm kemampuan peserta didik. Ada pertanyaan yang menurut proses mental tingkat rendah, ada juga yang menutut proses mental tingkat tinggi. 
Contoh:
Guru menyuruh dua oaring peserta didik berdiri didepan kelas, dengan mengacungkan pensil yang seorang berjumlah 5 dan seorang lainya berjumlah 7, lalu ajukan pertanyaan kepada kelas.
Guru: Berapakah pensil yang dipeganmg oleh ani?
Berapakah pesil yang dipegang oleh lala?
Siapakah yang memegang pensil lebih banyak?
Berapakah bedanya? 
Pertanyaan pertama dan kedua merupakan aspek pengenalan, hanya melihat fakta dan menghitung. Pertanyaan ketiga dan keempat secara sederhana mengungkapkan aspek analisis, sintesis, dan evaluasi.
Selanjutnya pokok-pokok pertanyaan yang hendak diajukan selama pembelajaran disusun senara baik, agar guru dapat melaksanakannya secara teratur, dari yang paling mugdah atau sederhana sampai yang paling sulit dan kompleks. Pokok-pokk pertanyaan yang telah disiapakann akan membantu guru untuk mengujakan pertanyaan dengan lebih baik. Pokok-pokok pertanyaan tersebut hendaknya memperhatikan materi standar dan pembentukan kompetensi dasar.
b.      pengaturan urutan pertanyaan
pertanyaan yang diajukan hendaknya mulai dari yang segerhana menuju yang palingn kompleks secara berurutan. Jangan mengajukan pertanyaan yang polak balik dri yang mudah atau yang sederhana kepada yang sukar kemudian kepada yang sukar lagi.
c.       pertanyaan pelacak
pertanyaan pelacak diberikan jika jawaban yang diberikan peserta didik masih kurang tepat. Sedikitnya ada tujuh tekhnik pertanyaan pelacak, yaitu:
1. klarifikasi
2. meminta peserta didik menberikan alasan
3. meminta ketepatan jawaban
4. mewminta ketepatan jawaban
5. meminta jawaban yang lebih relevan
6. meminta contoh
7. meminta jawaban yang paling kompleks

1. klarifikasi
Jika jawaban belum begitu jalas, maka guru dapt melacak jawaban peserta didik dengan pertanyaanlanjutan lacakan agar peserta didik tersebut dapat mengungkapkan kembali dengan kalimat yang lain.
Misalnya:
(a). apakah kamudapat mengungkapkan kembali dengan kalimat yang lain?
(b). apakh kamu dapat mengunngkapkannya dengan kalimat yang singkat?

2. meminta peserta didik memberian alasan
Pertanyaan ini disjuksn guru untuk meminta peserta didik memberikan alasan terhadap jawaban yang diajukanya. Hal ini dimaksudkan untuk mendukung jawaban yang telah dikemukakannya. Misalnya:
(a). apakah kamu dapat memberikan alasan yang menunjang jawaban tersebut?
(b). apakah kamu dpat memberikan contoh yang menunjang jawaban tersebut?
(c). apakh kamu dpat mengajukan bukti yang bukti yang mendukung jawaban tersebut?

3. Meminta kesepakatan jawaban
Pertanyaan ini diajukan untuk meminta kesepakatan jawaban, misalnya:
(a). apakah kalian setuju dengan jawaban ani?
(b). siapa yang memiliki pendapt lain?
(c). Siapa yang tidak setuju dengan jawaban tadi?

4. meminta ketepatan jawaban
Apabila jawaban yang diajuka peserta didik belum mencapai yang diharapkan, maka guru dapatmengajukan pertanyaan lanjut untuk memperoleh jawaban yang paling tepat. Misalnya:
Guru: siapakah yang memperoklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia?
Peserta didik: soekarno dan hatta.
Guru: apakah atas namannya sendiri?
Peserta didik; tidak, tetapi atas nama bangsa Indonesia.

5. meminta jawaban yang lebih relevan
Jika jawaban yang diajuka peserta didik kurang relevan dengan materi standar, maka guru dapat mengajukan pertanyaan lanjutan untuk memperoleh jawaban yang lebih relevan. Misalnya:
G : apakah yang menyebabkan terjadinya banjir?
P : penjualan kayu kepada oknum yang tidask bertanggung jawab.
G : bagaimana hubungan jawabanmu itu dengan basnjir yang telah kita bahas tadi?.....dan seterusnya.

6. meminta contoh
Jika jawaban yang diajukan pesrta didik belum jelas maksudnya, mka guru dapat mengajukan pertanyaan lanjutan untuk meminta contoh atau ilistrasi atas jawaban yang diajukannya. Misalnya:
Apakah da yang mendukung jawabanmu itu?

7. meminta jawaban kompleks
Jika jawaban yang diajukan masih sederhana, maka guru dapat memberikan pertanyaan lanjutan untuk memperoleh jawaban yang lebih luas. Misalnya:
(a). apakah kamu dapat memberikan jawaban yang lebih luas lagi?
(b. apakah kamu dapat melengkapi jawabanmu itu?

d. mendorong terjadinya interaksi
Dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. pertanyaan hendaknya dijawab oleh seorang peserta didik, tetapi seluruh peserta didik yang lain diberikan kesempatan singkat untuk mendiskusikan jawaban bersana teman dekatnya.
2. guru hendaknya menjai dinding pemantul. Jika ada peserta didik bertanya jangan dijawab langsung, tetapi dilontarkan kenbali kembal kepada seluruhpeserta didik untuk mendiskusikan. Dengan cara ini , peserta didik dapat mempelajri cara memberikan komentar yang wajar terhadap pertanyaan temannya.
Yang perlu di perhatikan dalam mengajukan pertanyaan
(1) Kehangatan Dan Keantusiasan
Baik pada waktu mengajukan pertanyaan maupun menerima jawaban siswa, sikap dan gaya guru suara, ekpresi wajah, gerakan badan, dan sebagainya. Menampilkan ada tidaknya kehangatan.
Kebiasaan Yang Harus Dihindari
(2) Mengulangi Pertanyaan Sendiri
Contoh : Sebelum siswa dapat berpikir maksimal terhadap pertanyaan guru mengulangi pertanyaan kembali akibatnya siswa tidak konsentrasi.
(3) Mengulangi Jawaban Siswa
Menyebabkan waktu terbuang, siswa tidak mendengar jawaban dari temanya yang lain karena guru akan mengulanginya.
(4) Mejawab Pertanyaan Sendiri
Pertanyaan dijawab guru sebelum siswa mendapatkan kesempatan cukup untuk memikirkan jawabanya sehingga anak beranggapan tidak perlu memikirkan jawabanya karena guru akan memikirkan jawabanya.
(5) Pertanyaan Yang Memancing Jawaban Serentak
Contoh : Apa ibu kota RI?
Akibatnya guru tidak dapat mengetahui dengan pasti siapa yang benar dan menutut kemungkinan terjadi interaksi selanjutnya.
(6) Pertanyaan Ganda
Contoh : Siapa pemimpin orang belanda yang pertama datang ke Indonesia, mengapa mereka datang, dan apa akibat mereka itu bagi bangsa Indonesia. Hal ini akan mematahkan semangat siswa yang hanya sanggup menyelesaikan satu dari semua tugas itu.
(7) Menentukan siswa tertentu untuk menjawabnya. Akibatnya anak yang tidak ditunjuk tidak memikirkan jawabanya.




















BAB IV
PENUTUP

                 Dari pembehasan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam proses belajar -  mengajar, guru harus memiliki keterampilan bertanya, karena bertanya adalah setiap pernyataan yang mengkaji atau menciptakan ilmu pada diri siswa. Cara untuk mengajukan pertanyaan yang berpengaruh positif bagi kegiatan belajar siswa merupakan suatu hal yang tidak mudah. Oleh sebab itu, seorang guru hendaklah berusaha agar memahami dan menguasai penggunaan keterampilan bertanya.
                   Ketermapilan bertanya dibedakan atas keterampialn mengajar bertanya tingkat dasar dan keterampilan mengajar bertanya tingkat lanjut. Keterampilan bertanya tingkat dasar mempunayi komponen dasar yang perlu diterapkan dlam mengajukan segala jenis pertanyaan. Keterampialn bertanya tingkat lanjut mmerupakan lanjutan dari keterampilan bertanya dasar dan berfungsi untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa dan mendorong meerka agar dapat mengambil inisitif sendiri.















Daftar Pustaka
Sumber Buku Kemampuan Dasar Mengajar Krya Edi Soegito dan Yuliani Nurani
Gelgel, N. 1997. Komponen-komponen Keterampilan Bertanya Lanjut. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.
<!-- google_ad_client = "ca-pub-1795245552940748"; /* 200x200 */ google_ad_slot = "1712730206"; google_ad_width = 234; google_ad_height = 60; // -->
Sebagian besar dicukil dari buku Facilitator Questions Collection (Davis, 2007)
(http://www.jambiekspres.co.id/index.php/guruku/2506-pentingnya-guru-mengusai-keterampilan-mengajar.html 11-10-09 20.38 )
(http://widyo.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/12222/Keterampilan+bertanya.doc. 11-10-09 20.41)
(http://www.jambiekspres.co.id/index.php/guruku/2506-pentingnya-guru-mengusai-keterampilan-mengajar.html 11-10-09 20.38 )